Friday, December 14, 2007

Narawang Mangsa [Seeing the Time ]


Karya akhir 2007 ini beretempat di Galeri Nasional Jakarta, pada event ASEAN AKSI [OCCUPYING SPACE], pada karya ini saya menggunakan musik Tarawangsa-an (seni tradisi Rancakalong, Sumedang), dan kembang Ros sebagai object media .
Tarawangsa , atau tarawang = melihat, dan mangsa = waktu, lewat gerak yang keluar dari dalam fikir dan rasa, saya mencoba melihat waktu-katu yang pernah dan akan terjadi, cukup susah melihat masa depan, karena yang ada adalah hari ini belaka, dan pada gerak rasa saya yang keluar adalah mangsa-mangsa lampau dan hari ini, sehingga media kembang saya butuhkan sebagai bagian ungkap visual dalam performance. adalah saya di hari ini yang telah memakan cinta [pada bunga] saya sendiri, pada kecintaan saya sendiri, sehingga berdampak pada hari ini dan esok hari.
selamat berapresiasi !



















best all !
sampurasun !

6 comments:

ina said...

Memakan cinta sendiri itu menyakitkan, menyenangkan, tidak berasa?
Seseorang bilang pada saya bahwa narawang mangsa bisa direpresentasikan menjadi wujud kisah dan peristiwa apapun. Pertanyaannya kemudian adalah, setelah bercermin, lalu apa yang akan kita lakukan?
Sudah tepatkah cermin yang kita gunakan? Jernihkah cermin itu? Kuatkah cermin itu?
Dan yang terpenting, setelah menyeka segalanya sampai pada titik nol 'never give up or fin', siap nggak kita kembali menapaki jalan yang sama dengan untuk mengejar pencerahan yang baru dan akhir yang berbeda?
Atau malah memilih diam di tempat?
Pasrah. Stagnan. Berperang terus dengan diri sendiri?
Ini performance yang indah.Tidak cerah tapi ada sedikit cahaya untuk tetap bertahan. Belajar terbang memang nggak mudah kok! :)

Iswara said...

Finnaly, I found your web blog and your Multiply web.
I just passing by to read.

dodir said...

keren yo...

dodir said...

keren yo...

Unknown said...

Keren kang yoyo

Unknown said...

Keren kang yoyo